Dark

Mie Ami: Usaha Kuliner Nikita Mirzani yang Dirancang Jadi Warisan untuk Anak

Sferabisnis.com - Dikenal sebagai artis kontroversial dengan jutaan pengikut di media sosial, Nikita Mirzani belakangan ini menunjukkan sisi lain dari dirinya: seorang ibu sekaligus pebisnis visioner. Salah satu langkah seriusnya di dunia bisnis adalah mendirikan restoran bernama Mie Ami, sebuah usaha kuliner yang tidak hanya menawarkan cita rasa unik, tapi juga menyimpan nilai emosional sebagai bentuk warisan untuk anak-anaknya.

Dari Artis ke Pengusaha: Transformasi Karier Nikita Mirzani

Nikita Mirzani bukan nama asing dalam industri hiburan Indonesia. Namun, di balik sorotan kamera dan berbagai sensasi yang melekat padanya, ia diam-diam membangun kerajaan bisnis. Mulai dari klinik kecantikan, brand skincare, hingga properti—semuanya ia jalankan dengan tujuan jangka panjang. Namun dari semua lini bisnis yang ia geluti, usaha kuliner memiliki tempat tersendiri di hatinya.

Lewat Mie Ami, Nikita mencoba merangkul masyarakat luas dengan sesuatu yang sangat familiar: mie dan bakso. Nama “Ami” sendiri merupakan singkatan dari anak-anaknya, menunjukkan bahwa restoran ini lebih dari sekadar sumber pemasukan—ia adalah bentuk cinta dan harapan yang dikemas dalam cita rasa.

Konsep Restoran: Perpaduan Emosional dan Komersial


Mie Ami tidak sekadar menjual mie atau bakso seperti warung biasa. Konsep yang diusung sangat personal. Nikita secara eksplisit menyatakan bahwa ia mendesain restoran ini agar bisa menjadi aset jangka panjang untuk anak-anaknya. Tak heran jika branding restoran ini begitu kuat.

Logo Mie Ami menampilkan karakter yang ceria dan mudah diingat, dengan interior restoran berkonsep fun & family-friendly. Warna-warna cerah mendominasi area makan, dengan nuansa kasual yang cocok untuk anak-anak maupun keluarga muda. Dalam beberapa unggahan Instagram miliknya, Nikita menyebutkan bahwa desain ini memang sengaja dibuat agar ramah untuk semua kalangan—terutama generasi muda.

Menu Andalan: Mie dan Bakso ala Selebriti

Menu utama di Mie Ami berfokus pada mie ayam dan bakso, dengan berbagai varian topping yang kekinian. Mulai dari bakso keju, bakso lava, hingga mie pedas level—menyesuaikan tren yang sedang digemari oleh Gen Z dan Milenial. Harganya pun tergolong ramah kantong, berkisar antara Rp15.000–Rp35.000 per porsi.

Makanan diolah dengan bahan segar dan diklaim tanpa pengawet. Menurut keterangan dari akun media sosial resmi restoran, dapur Mie Ami diawasi langsung oleh tim yang dilatih khusus untuk menjaga standar rasa dan kebersihan. Ini menjadi poin penting dalam menciptakan kepercayaan pelanggan, terutama di tengah persaingan ketat industri kuliner.

Lokasi Strategis: Menjangkau Konsumen Urban

Mie Ami pertama kali dibuka di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan—lokasi yang dikenal dengan populasi urban dan komunitas keluarga muda. Pemilihan lokasi ini terbilang cerdas, mengingat segmen pasar yang dituju adalah middle income dan keluarga.

Selain itu, lokasi restoran dekat dengan pusat perbelanjaan dan akses tol, membuatnya mudah diakses oleh pelanggan dari berbagai arah. Nikita juga aktif mempromosikan tempat ini melalui Instagram, mengajak followers-nya mampir langsung. Tak jarang, ia melakukan siaran langsung dari restoran, memberi kesan bahwa ia benar-benar terlibat langsung dalam pengelolaan bisnis ini.

Strategi Promosi: Kekuatan Personal Branding



Sebagai selebriti dengan engagement tinggi, Nikita memanfaatkan kekuatan personal branding secara maksimal. Setiap kali ia membahas Mie Ami di media sosial, engagement-nya langsung melonjak. Ini merupakan bentuk promosi organik yang tidak bisa dimiliki oleh pemilik bisnis biasa.

Selain promosi dari akun pribadinya, Mie Ami juga memiliki akun Instagram terpisah yang aktif mengunggah konten seperti behind-the-scenes, menu terbaru, hingga testimoni pelanggan. Strategi ini membangun kedekatan emosional antara brand dan audiens.

Tak hanya itu, Mie Ami juga pernah berkolaborasi dengan food vlogger lokal untuk memperluas jangkauan pasar. Strategi ini terbukti ampuh dalam menarik perhatian generasi muda yang lebih percaya review dari influencer ketimbang iklan konvensional.

Usaha Kuliner Sebagai Warisan: Visi Jangka Panjang Nikita

Dalam berbagai kesempatan, Nikita Mirzani menyatakan bahwa ia tidak membangun bisnis untuk gaya-gayaan semata. Ia ingin meninggalkan sesuatu yang bermakna untuk anak-anaknya, dan usaha kuliner adalah salah satu bentuk warisan yang nyata dan produktif.

Konsep ini menjawab kebutuhan generasi modern yang semakin sadar pentingnya membangun aset sejak dini. Alih-alih hanya menyimpan uang di bank, Nikita memilih menginvestasikan energinya dalam bisnis real. Usaha kuliner Nikita Mirzani ini sekaligus menjadi contoh konkret bagaimana selebriti dapat menggunakan ketenarannya untuk membangun sesuatu yang bertahan lama.

Rencana Ekspansi: Franchise dan Kolaborasi

Melihat respons positif dari pelanggan, Nikita tidak menutup kemungkinan untuk melakukan ekspansi melalui sistem franchise. Dalam salah satu unggahan, ia bahkan membuka peluang kemitraan bagi siapa pun yang ingin membuka cabang Mie Ami di kota lain.

Hal ini tentu membuka peluang besar bagi pengusaha kuliner lokal yang ingin bekerjasama dengan brand milik selebriti. Dengan sistem yang telah terbukti, ditambah dengan kekuatan branding Nikita, peluang ekspansi ini menjadi sangat menarik dari segi bisnis.

Tantangan dan Konsistensi

Meski terlihat glamor, dunia usaha tentu penuh tantangan. Dari menjaga kualitas makanan, mengelola karyawan, hingga menghadapi kompetisi dari bisnis sejenis. Namun, sejauh ini Nikita menunjukkan konsistensi yang cukup baik. Ia terus mempromosikan restorannya, aktif di media sosial, dan terlihat terlibat langsung dalam operasional.

Langkah ini sangat penting dalam membangun kepercayaan pelanggan jangka panjang. Terlebih, saat ini banyak usaha kuliner milik selebriti yang hanya bertahan sebentar karena kurang pengelolaan serius.

Tags :
Berbagi :