Dark

Cara Memulai Usaha Minuman Kuliner

Sferabisnis.com - Bisnis minuman terus berkembang dari tahun ke tahun. Dari minuman kekinian seperti boba, kopi susu, hingga jamu sehat modern — semuanya punya pasar sendiri. Tapi sebelum ikut terjun dan membuka usaha kuliner minuman, penting untuk memahami langkah-langkah awal agar tidak terjebak hanya ikut tren tanpa perencanaan.

Berikut ini adalah 5 persiapan krusial yang wajib kamu ketahui sebelum membuka usaha minuman. Panduan ini disusun untuk pemula yang ingin serius membangun bisnis yang tahan lama, bukan sekadar ikut-ikutan.

1. Menentukan Konsep dan Jenis Minuman


Langkah pertama yang sangat penting adalah memilih konsep. Jenis usaha minuman sangat beragam, dan setiap jenis punya target pasar, lokasi ideal, serta modal berbeda. Beberapa contoh konsep usaha yang bisa kamu pertimbangkan antara lain:

  • Minuman kekinian: seperti boba, kopi susu, es matcha, thai tea.

  • Minuman sehat: seperti jus cold-pressed, infused water, jamu kekinian.

  • Minuman tradisional modern: es cincau, es kacang hijau, susu jahe.

  • Minuman berbasis franchise: membeli lisensi dari brand ternama.

Tanyakan pada diri sendiri:

“Apa nilai unik dari minuman saya?”
“Apakah saya ingin berjualan secara offline, online, atau hybrid?”

Setelah itu, kamu bisa lakukan validasi kecil-kecilan: survei teman, riset Google Trends, atau coba jual dalam skala kecil melalui media sosial.

2. Menentukan Target Pasar dan Lokasi yang Tepat

Usaha kuliner minuman sangat bergantung pada siapa yang kamu layani dan di mana kamu membuka lapak. Dua pertanyaan penting yang harus kamu jawab:

  • Siapa target pasar utama kamu? (pelajar, pekerja kantoran, komunitas hidup sehat, dll.)

  • Di mana mereka biasa nongkrong atau beraktivitas?

Contoh:

  • Kalau kamu jual kopi literan, mungkin lebih cocok menyasar pekerja WFH dan freelance via pemesanan online.

  • Kalau kamu jual boba kekinian, bukalah booth di dekat kampus atau mall.

  • Kalau jamu modern, kamu bisa jual di area gym, yoga studio, atau event kesehatan.

Lokasi adalah investasi jangka panjang. Pilih tempat dengan lalu lintas tinggi, visibilitas bagus, dan potensi berkembang.

3. Simulasi Modal, Biaya Operasional, dan Proyeksi Keuntungan


Kesalahan yang umum dilakukan pemula adalah tidak menyusun perhitungan modal yang rinci. Kamu bisa mulai dengan tiga kategori perhitungan:

A. Modal Awal

  • Peralatan (blender, termos, booth): Rp2–5 juta

  • Bahan baku awal: Rp1–2 juta

  • Kemasan (cup, sedotan, label): Rp500 ribu–Rp1 juta

  • Branding & desain: Rp500 ribu

B. Biaya Operasional Bulanan

  • Bahan baku rutin

  • Gaji karyawan (jika ada)

  • Listrik & air

  • Biaya promosi digital

C. Proyeksi Penjualan

Misalnya:

  • Target jual 50 cup/hari x Rp10.000 = Rp500.000/hari

  • Dalam 30 hari: Rp15.000.000/bulan

  • Margin bersih setelah biaya = 40–50% (Rp6–7 juta bersih)

Simulasi seperti ini akan membantumu realistis dalam merancang skala usaha. Jangan lupakan dana cadangan untuk 2–3 bulan pertama agar tidak cepat menyerah saat penjualan belum stabil.

4. Membangun Branding dan Strategi Promosi

Minuman enak saja tidak cukup. Konsumen sekarang lebih memilih brand yang punya cerita, visual menarik, dan komunikasi yang relatable. Berikut strategi branding & promosi yang bisa kamu gunakan:

A. Ciptakan Nama Brand Unik & Mudah Diingat

Contoh:

  • “Segar.id”

  • “KopiKita”

  • “JusBareng”

Pastikan nama bisa digunakan sebagai username media sosial dan domain website.

B. Desain Kemasan Estetik & Fungsional

Gunakan kemasan yang fotogenik untuk Instagram, misalnya dengan label warna-warni, tulisan motivasi, atau bentuk botol unik.

C. Manfaatkan Promosi Digital

  • Gunakan TikTok untuk video singkat “behind the scene”

  • Adakan give away di Instagram (beli 1 gratis 1 untuk 50 pembeli pertama)

  • Kolaborasi dengan food vlogger lokal

Semakin kuat branding kamu, semakin tinggi potensi pelanggan jadi loyal.

5. Uji Produk dan Konsisten dalam Kualitas

Salah satu kunci bertahan di bisnis minuman adalah rasa yang konsisten. Jangan terburu-buru launching jika produk kamu belum melewati proses uji coba. Berikut cara menguji produk:

  • Buat minimal 3 varian rasa, lalu adakan test panel kecil (20–30 orang)

  • Gunakan formulir Google Form untuk feedback tentang rasa, harga, dan kemasan

  • Lakukan penyesuaian dan catat resep baku

Kamu juga bisa menyusun SOP (standard operating procedure) sederhana untuk memastikan kualitas rasa tetap sama, baik dibuat oleh kamu sendiri atau oleh karyawan.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Calon Pelaku Usaha Minuman

Berapa modal minimal memulai usaha minuman?

Kamu bisa mulai dari Rp2–5 juta untuk usaha kecil-kecilan berbasis online. Jika ingin buka booth di tempat umum, siapkan Rp7–15 juta tergantung skala.

Apakah usaha minuman cocok untuk pelajar atau mahasiswa?

Sangat cocok! Kamu bisa mulai dengan sistem pre-order lewat Instagram, jual di lingkungan kampus, atau titip jual di warung teman.

Apakah saya harus punya latar belakang kuliner?

Tidak harus. Tapi kamu perlu kemauan belajar dan berani eksperimen rasa. Banyak pelaku usaha sukses yang belajar otodidak dari YouTube, TikTok, dan riset pasar.

Memulai usaha kuliner minuman adalah langkah cerdas di era ekonomi kreatif saat ini. Dengan permintaan yang terus tumbuh dan peluang inovasi yang luas, kamu bisa menciptakan produk yang tidak hanya laku tapi juga dicintai konsumen.

Namun, seperti usaha apapun, keberhasilan tidak datang dalam semalam. Rencanakan dengan matang, uji produk kamu, bangun branding yang kuat, dan yang paling penting — konsisten dalam menjaga kualitas serta pelayanan. Jika semua dipersiapkan dengan serius, bukan tidak mungkin usaha minumanmu menjadi salah satu yang paling dicari tahun ini.

Tags :
Berbagi :