6 Rekomendasi Kemitraan Usaha Kuliner Terlaris dan Menguntungkan
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, banyak orang tertarik untuk menjalankan usaha kuliner karena peluang pasarnya yang besar dan konsisten. Salah satu cara praktis untuk memulai adalah melalui model kemitraan atau franchise. Kemitraan usaha kuliner memungkinkan siapa pun, bahkan yang tanpa pengalaman, untuk terjun langsung ke dunia bisnis makanan dengan dukungan dari brand yang sudah dikenal.
Berikut adalah enam rekomendasi kemitraan usaha kuliner yang tidak hanya populer tapi juga terbukti menguntungkan. Masing-masing memiliki karakteristik unik dan model bisnis yang sesuai untuk pemula hingga pebisnis berpengalaman.
1. Sabana Fried Chicken
Sabana adalah salah satu brand ayam goreng tepung lokal yang sudah dikenal luas, terutama di wilayah Jabodetabek. Dengan konsep kaki lima modern, Sabana menawarkan investasi awal yang relatif terjangkau namun dengan potensi profit yang besar.
Model kemitraan Sabana tidak mengenakan franchise fee ataupun royalti bulanan, yang membuatnya menarik bagi pemula. Mitra hanya perlu mengikuti standar operasional yang ditetapkan dan membeli bahan baku dari pusat. Ini memastikan konsistensi rasa dan kualitas di seluruh outlet.
Dengan target pasar kelas menengah ke bawah dan lokasi strategis seperti dekat sekolah, pasar, atau perkantoran, Sabana memiliki daya tarik kuat yang menjamin omzet harian stabil.
2. Kebab Turki Baba Rafi
Sebagai salah satu franchise kuliner terbesar di Asia, Kebab Turki Baba Rafi menawarkan paket kemitraan yang fleksibel, mulai dari booth portable hingga gerai permanen. Dikenal sebagai pelopor kebab di Indonesia, brand ini telah membuktikan konsistensi kualitas produk dan kekuatan manajemen bisnis selama lebih dari dua dekade.
Baba Rafi juga aktif membina mitra dengan menyediakan pelatihan, sistem pemesanan terpusat, dan bantuan pemasaran digital. Model bisnis ini sangat mendukung untuk mereka yang ingin berkembang lebih besar dalam jangka panjang.
Dengan daya tarik makanan kekinian bergaya Timur Tengah dan opsi menu yang terus diperbarui, Baba Rafi menjadi pilihan ideal bagi mitra yang mengincar pasar anak muda dan urban.
3. Haus!
Haus! merupakan brand minuman kekinian yang menyasar anak muda, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Dengan harga produk yang terjangkau dan varian rasa yang luas, Haus! menjadi fenomena tersendiri dalam industri F&B sejak 2018.
Model kemitraannya sangat menarik karena menawarkan sistem operasional yang efisien, mulai dari pemilihan lokasi, pelatihan karyawan, hingga digitalisasi sistem penjualan. Brand ini juga aktif di media sosial dan sering menggelar kampanye viral yang memberi keuntungan tambahan bagi mitra.
Dengan kecepatan inovasi menu dan visual brand yang kuat, Haus! adalah salah satu franchise yang layak dipertimbangkan jika ingin menyasar pasar Gen Z.
4. Ngikan Yuk
Didirikan oleh Kaesang Pangarep, Ngikan Yuk hadir dengan konsep fast food lokal berbasis ikan goreng yang dibumbui khas nusantara. Meski sempat viral pada awal peluncurannya, Ngikan Yuk berhasil bertahan dan bahkan memperluas jangkauan melalui model kemitraan yang solid.
Yang menarik dari brand ini adalah pendekatannya terhadap produk lokal. Menu seperti ikan goreng sambal matah atau nasi daun jeruk menunjukkan keberpihakan pada kearifan lokal namun dikemas dalam standar franchise modern.
Ngikan Yuk menawarkan paket kemitraan lengkap mulai dari booth, peralatan, pelatihan, hingga sistem manajemen usaha. Ini cocok bagi mitra yang ingin menjual produk dengan diferensiasi kuat di pasar yang sudah ramai.
5. Roti Bakar 88
Roti Bakar 88 adalah brand kuliner yang menyasar penggemar makanan ringan dan kudapan. Dengan menu roti bakar, mie instan, hingga nasi goreng kekinian, brand ini cocok ditempatkan di area kampus atau kawasan nongkrong anak muda.
Model bisnis Roti Bakar 88 relatif sederhana, namun terbukti tahan banting. Salah satu daya tariknya adalah harga produk yang sangat kompetitif serta kemudahan dalam pengoperasian outlet.
Franchise ini juga mendukung mitra dari sisi promosi dan sistem operasional harian. Bagi calon pebisnis yang ingin memulai dari skala kecil dengan potensi repeat order tinggi, Roti Bakar 88 bisa jadi pilihan ideal.
6. Tahu Go!
Tahu Go! menawarkan makanan ringan berupa tahu isi krispi yang cocok untuk semua kalangan. Brand ini menekankan pada kesederhanaan dan efisiensi: bahan baku mudah diperoleh, proses produksi cepat, dan tidak memerlukan keahlian kuliner tinggi.
Dengan model bisnis low investment high return, Tahu Go! menjadi salah satu favorit di kalangan pebisnis pemula. Mitra akan mendapatkan pelatihan singkat dan pasokan bahan baku dari pusat, serta panduan strategi penjualan yang disesuaikan dengan kondisi lokal.
Keunggulan lainnya, Tahu Go! fleksibel dalam hal lokasi. Bisa dibuka di depan rumah, di dalam minimarket, atau di pinggir jalan yang ramai lalu lintas.
Kenapa Harus Memilih Kemitraan?
Memulai bisnis sendiri dari nol tentu bukan perkara mudah. Mulai dari riset produk, branding, pemasaran, hingga manajemen stok, semua harus dikerjakan sendiri. Inilah alasan mengapa banyak orang beralih ke model kemitraan usaha kuliner.
Dengan memilih kemitraan, kamu akan mendapatkan sistem yang sudah terbukti berhasil. Selain itu, brand yang sudah dikenal luas akan mempermudah proses pemasaran karena konsumen sudah familiar dengan produknya. Ini memberi keuntungan besar, khususnya di tahap awal usaha.
Model kemitraan juga biasanya disertai dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas, pelatihan, dukungan marketing, serta bantuan dalam memilih lokasi strategis. Semua aspek ini akan meningkatkan peluang sukses dibandingkan jika harus memulai dari nol.
Tips Memilih Kemitraan yang Tepat
Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan sebuah kemitraan, pastikan kamu memperhatikan beberapa hal penting:
-
Reputasi Brand: Pilih brand yang memiliki rekam jejak jelas dan ulasan positif dari mitra sebelumnya.
-
Transparansi Biaya: Pastikan seluruh biaya kemitraan tertera jelas, termasuk biaya tersembunyi jika ada.
-
Dukungan Operasional: Kemitraan yang baik harus memberi pelatihan, sistem operasional yang efisien, serta bimbingan rutin.
-
Pasar yang Sesuai: Sesuaikan jenis produk dengan target pasar di lokasi yang kamu incar.
-
Legalitas dan Kontrak: Pastikan semua perjanjian tertulis dan legalitas bisnis jelas untuk menghindari sengketa di masa depan.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ini, kamu bisa menjalankan usaha dengan risiko lebih kecil dan potensi untung lebih besar.