Cara Membuat Pembukuan Usaha Kuliner yang Rapi, Mudah, dan Siap Dipakai Bisnis Harian
Sferabisnis.com - Pembukuan keuangan sering dianggap hal yang rumit oleh banyak pelaku usaha kuliner, terutama yang baru merintis bisnis makanan skala kecil. Padahal, tanpa pembukuan, pemilik usaha akan kesulitan mengetahui apakah bisnisnya benar-benar menghasilkan keuntungan atau justru mengalami kerugian.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara membuat pembukuan usaha kuliner yang sederhana namun efektif. Kamu tidak perlu latar belakang akuntansi untuk memulainya, cukup paham alur keuangan usaha dan konsisten dalam mencatat.
Kenapa Pembukuan Wajib Dimiliki Pelaku Usaha Kuliner?
Dalam aktivitas usaha sehari-hari, pasti ada uang masuk dan uang keluar. Masalahnya, jika tidak dicatat dengan rapi, akan sulit mengevaluasi performa usaha secara objektif. Uang terlihat banyak, tapi entah ke mana mengalirnya. Ini sering terjadi ketika pencatatan keuangan dilakukan hanya berdasarkan ingatan.
Dengan pembukuan yang rapi, kamu bisa:
-
Mengetahui berapa omzet harian dan bulanan secara akurat.
-
Mengukur keuntungan bersih dengan jelas.
-
Mengendalikan pengeluaran dan mendeteksi pemborosan.
-
Menyusun strategi keuangan untuk pengembangan usaha.
-
Menyiapkan laporan jika ingin mengajukan pinjaman atau kemitraan.
Jenis Pembukuan Dasar yang Perlu Kamu Buat
Kamu tidak perlu mencatat terlalu banyak hal teknis di awal. Cukup fokus pada tiga komponen utama dalam pembukuan usaha kuliner, yaitu pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.
Pertama, catat setiap pemasukan dari penjualan makanan atau minuman. Lakukan setiap hari tanpa menunda. Misalnya, kamu menjual 50 porsi ayam geprek hari ini, hasilnya dicatat sebagai pemasukan hari itu.
Kedua, catat semua pengeluaran yang terjadi, sekecil apa pun itu. Mulai dari belanja bahan baku, bayar listrik, ongkos antar pesanan, hingga pembelian gas atau kemasan. Catat sesuai tanggal pengeluaran agar kamu tahu mana pengeluaran rutin dan mana yang insidental.
Ketiga, di akhir minggu atau bulan, hitung selisih antara total pemasukan dan total pengeluaran. Jika selisihnya positif, berarti usaha kamu untung. Jika negatif, berarti ada kerugian yang perlu segera ditelusuri.
Studi Kasus Sederhana
Bayangkan kamu menjalankan usaha makanan ringan berupa donat dan kue basah rumahan. Setiap hari kamu menerima pesanan dengan rata-rata pendapatan harian sekitar lima ratus ribu rupiah. Dalam sebulan, pendapatanmu bisa mencapai lima belas juta rupiah.
Namun, ketika menghitung ulang, ternyata pengeluaran untuk bahan baku, listrik, ongkos antar, dan kemasan mencapai sebelas juta rupiah. Setelah dikurangi, keuntungan bersih hanya sekitar empat juta rupiah.
Dengan pembukuan yang rapi, kamu tahu bahwa selama ini ada biaya tersembunyi yang memakan laba, seperti seringnya pembelian bahan dalam jumlah kecil dengan harga tinggi. Hal seperti ini tidak akan terlihat jika kamu tidak membuat pencatatan.
Sistem Kas vs Sistem Akrual dalam Pembukuan
Ada dua sistem pembukuan yang umum digunakan: sistem kas dan sistem akrual. Untuk usaha kuliner skala kecil, sistem kas sudah cukup memadai. Artinya, kamu mencatat transaksi saat uang benar-benar diterima atau dibayarkan.
Sedangkan sistem akrual mencatat transaksi berdasarkan waktu kejadian, walaupun uang belum berpindah. Misalnya, jika kamu membeli bahan hari ini tapi baru membayar seminggu kemudian, maka dalam sistem akrual, pembelian itu tetap dicatat hari ini.
Namun sekali lagi, untuk pemula atau usaha kuliner yang masih dijalankan sendiri, cukup gunakan sistem kas karena lebih sederhana dan sesuai dengan realitas transaksi harian.
Tools Sederhana untuk Membuat Pembukuan
Kalau kamu masih mencatat manual di buku tulis, itu sudah bagus sebagai permulaan. Tapi akan lebih praktis dan efisien jika kamu mulai menggunakan tools digital seperti Excel, Google Sheets, atau bahkan aplikasi pencatatan keuangan khusus untuk UMKM.
Ada banyak template gratis di internet yang bisa kamu pakai, mulai dari format pemasukan, pengeluaran, sampai laporan laba rugi. Kamu bisa menyimpannya di cloud agar tidak mudah hilang dan bisa diakses dari mana saja.
Beberapa software pembukuan seperti Kledo, Jurnal, dan Nutapos juga menyediakan fitur otomatisasi untuk usaha kuliner. Bahkan beberapa aplikasi kasir POS juga sudah bisa merekam penjualan dan menghasilkan laporan keuangan harian.
Pengalaman Langsung dalam Menerapkan Pembukuan
Salah satu pelaku usaha kue kering rumahan pernah berbagi pengalaman tentang betapa pentingnya disiplin mencatat transaksi harian. Awalnya dia hanya mencatat pemasukan karena merasa pengeluaran bisa diingat. Tapi pada akhirnya dia sering merasa uang cepat habis tanpa tahu ke mana larinya.
Setelah konsisten mencatat pengeluaran, dia mulai menemukan pola-pola pemborosan yang sebelumnya tidak terlihat. Contohnya, terlalu sering belanja dadakan dalam jumlah kecil, atau lupa mencatat pengeluaran untuk kemasan tambahan dan biaya ongkir. Dalam waktu tiga bulan, laba bersih usahanya meningkat hampir 30%.
Strategi Agar Pembukuan Tidak Gagal di Tengah Jalan
-
Disiplin dan konsisten setiap hari.
Jangan tunda pencatatan. Sediakan waktu khusus setiap malam untuk menulis pemasukan dan pengeluaran. -
Pisahkan uang pribadi dan uang usaha.
Ini kesalahan paling umum yang sering jadi sumber masalah keuangan. Punya dua dompet atau dua rekening sangat dianjurkan. -
Cek catatan mingguan dan bulanan.
Evaluasi hasil pembukuan secara berkala agar kamu tahu apakah ada pengeluaran tak perlu atau potensi peningkatan laba. -
Gunakan aplikasi jika mulai kewalahan.
Kalau catatan manual mulai sulit dikontrol, beralih ke software pembukuan bisa menyelamatkan banyak waktu dan energi.
Rujukan yang Dapat Dipelajari Lebih Lanjut
Kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang pencatatan keuangan, banyak panduan online yang bisa jadi referensi. Situs seperti UKM Indonesia, Jurnal.id, dan Kledo menyajikan banyak artikel seputar keuangan UMKM, termasuk cara menyusun laporan keuangan sederhana.
Tapi kalau kamu ingin langsung menemukan solusi lengkap dan praktis untuk kebutuhan pembukuan usaha kuliner, kamu bisa mengunjungi Sferabisnis.com. Di sana, kamu bisa temukan panduan, template, dan tools yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan usaha kulinermu.