Dark

9 Alasan Produk Pangan Jadi Peluang Usaha yang Sangat Menarik di 2025

Sferabisnis.com - Industri makanan dan minuman tidak pernah kehilangan peminat. Bahkan, dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu sekalipun, permintaan terhadap produk pangan tetap stabil, bahkan terus tumbuh. Hal ini menjadikan usaha produk pangan sebagai salah satu sektor yang paling menjanjikan untuk dimasuki oleh pengusaha pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Artikel ini akan mengulas 9 alasan mengapa usaha di bidang produk pangan sangat menarik, terutama di tahun 2025, sekaligus memberikan gambaran nyata agar kamu bisa segera memulainya dengan lebih percaya diri.

1. Kebutuhan Dasar yang Tidak Pernah Redup

Makanan adalah kebutuhan primer. Tidak seperti produk sekunder yang permintaannya fluktuatif tergantung tren, produk pangan selalu dibutuhkan setiap hari. Inilah keunggulan utama dari industri ini—selalu ada pasar.

Menurut data BPS 2024, pengeluaran masyarakat Indonesia untuk konsumsi makanan dan minuman mencapai lebih dari 50% dari total pengeluaran rumah tangga. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi pasar yang bisa digarap.

2. Peluang Inovasi Produk Sangat Luas

Tren makanan terus berkembang. Hari ini masyarakat menyukai produk sehat, besok bisa jadi kembali ke makanan tradisional, dan lusa bisa saja tren makanan berbasis nabati (plant-based) mengambil alih.

Contoh nyata: banyak UMKM yang dulunya hanya menjual keripik singkong, kini merambah ke keripik jamur, keripik bayam, atau camilan rendah gula untuk penderita diabetes. Inovasi seperti ini membuka peluang diferensiasi produk yang luar biasa besar dan relevan dengan kebutuhan zaman.

3. Modal Awal Bisa Disesuaikan

Tak seperti usaha lain yang memerlukan biaya besar, usaha produk pangan bisa dimulai dari skala rumahan. Bahkan hanya dengan Rp1 juta – Rp2 juta saja, kamu sudah bisa memproduksi makanan ringan dalam kemasan dan menjualnya melalui marketplace.

Kisah inspiratif datang dari Dina, seorang ibu rumah tangga di Bekasi, yang memulai usaha bakso aci kemasan dari dapurnya sendiri. Dalam 6 bulan, usahanya sudah masuk ke 20 reseller dan omzet bulanannya menembus Rp15 juta.

4. Dukungan Digital Marketing yang Luas

Platform seperti TikTok, Instagram, dan Shopee Food telah mengubah cara pelaku usaha memasarkan produk pangan. Kini, produk makanan tidak harus dijual melalui toko fisik. Video pendek, testimoni pelanggan, dan foto makanan yang menggoda bisa mendongkrak penjualan hanya dari rumah.

Belum lagi adanya food influencer yang bisa membantu meningkatkan awareness terhadap brand kamu dalam waktu singkat.

5. Didukung Pemerintah dan Banyak Program UMKM

Kementerian Koperasi dan UKM mencatat bahwa sektor makanan adalah penerima manfaat terbesar dari program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Tak hanya itu, produk pangan lokal kini juga diprioritaskan untuk masuk dalam program e-katalog pemerintah.

Beberapa daerah bahkan aktif mengadakan pelatihan pengemasan, labeling, hingga sertifikasi halal dan PIRT. Ini artinya, peluang kamu untuk naik kelas menjadi pelaku usaha resmi sangat terbuka lebar.

6. Potensi Ekspor untuk Produk Khas

Produk pangan lokal memiliki potensi ekspor yang sangat besar, terutama makanan ringan khas daerah. Contohnya, keripik tempe dari Malang kini sudah diekspor ke Jepang, atau sambal roa dari Sulawesi Utara yang sudah hadir di rak supermarket di Eropa.

Hal ini menunjukkan bahwa pasar tidak hanya terbatas di dalam negeri. Dengan legalitas dan kemasan yang baik, produk pangan rumahan pun bisa go international.

7. Tingginya Minat Masyarakat Terhadap Camilan dan Kuliner

Budaya ngemil masyarakat Indonesia membuat permintaan terhadap makanan ringan terus meningkat. Apalagi sejak pandemi, masyarakat semakin terbiasa menyimpan stok makanan praktis di rumah.

Menurut survei Snapcart 2023, 7 dari 10 orang Indonesia membeli camilan minimal 3 kali dalam seminggu. Ini menjadi indikator bahwa produk camilan dan kuliner instan sangat diminati pasar.

8. Produk Pangan Mudah Disesuaikan dengan Target Pasar

Produk makanan bisa dengan cepat disesuaikan untuk menyasar segmen pasar tertentu—anak-anak, remaja, vegetarian, penderita diabetes, hingga kalangan premium. Misalnya:

  • Camilan rendah garam untuk lansia

  • Granola untuk pasar milenial aktif

  • Sambal premium untuk ekspatriat

Kemudahan dalam menyesuaikan positioning inilah yang membuat bisnis produk pangan sangat fleksibel dan potensial.

9. Alasan Peluang Usaha Produk Pangan Sangat Menarik

Terakhir, jika kamu masih ragu kenapa harus memilih usaha makanan sebagai ladang bisnis utama, jawabannya adalah: karena seluruh tren, data, dan dukungan ekosistem mengarah ke sana.

Mulai dari digitalisasi pasar, preferensi konsumen, biaya produksi yang fleksibel, hingga dorongan pemerintah—semuanya berpihak pada produk pangan.

Untuk pembahasan lebih dalam, kamu bisa cek detailnya melalui tautan berikut:
👉 alasan peluang usaha produk pangan sangat menarik

Artikel di link tersebut akan memberimu pandangan lebih tajam dari perspektif bisnis dan strategi keberlanjutan.

Usaha di sektor pangan bukan hanya menjanjikan secara keuntungan, tapi juga memberi dampak positif ke masyarakat. Dengan memproduksi makanan sehat, terjangkau, dan berkualitas, kamu tak hanya menciptakan lapangan kerja—tapi juga membangun ketahanan pangan bangsa.

Jadi, siap mulai usaha makananmu hari ini?

Berbagi :