7 Usaha Kuliner Kaesang Pangarep yang Masih Eksis dan Pernah Viral
Kaesang Pangarep dikenal sebagai sosok muda yang penuh semangat dalam membangun berbagai lini bisnis, khususnya di bidang kuliner. Meski sebagian bisnisnya mengalami pasang surut, tak sedikit pula yang mampu bertahan bahkan sempat viral di tengah persaingan industri makanan dan minuman yang ketat. Artikel ini mengulas beberapa usaha kuliner Kaesang Pangarep yang patut disorot karena inovasinya, branding yang kuat, dan daya tarik konsumen yang tinggi.
1. Sang Pisang: Inovasi Pisang Nugget yang Meledak di Pasaran
Sang Pisang menjadi salah satu pionir Kaesang dalam industri kuliner. Produk utamanya adalah pisang nugget yang dikemas dengan tampilan modern dan rasa kekinian, menjadikannya mudah diterima oleh pasar milenial. Saat pertama kali diluncurkan, Sang Pisang langsung mencuri perhatian dengan aneka topping menarik seperti cokelat, keju, hingga matcha.
Tak hanya berinovasi dari sisi produk, Sang Pisang juga memanfaatkan strategi pemasaran digital secara agresif. Kaesang aktif mempromosikan produknya lewat media sosial, yang menjangkau jutaan followers. Walaupun tren pisang nugget sempat menurun, beberapa outlet Sang Pisang masih tetap eksis hingga kini.
2. Ternakopi: Bisnis Kopi dengan Branding Anak Muda
Ternakopi adalah usaha kopi kekinian yang diluncurkan Kaesang dengan mengusung konsep fun, santai, dan relatable untuk anak muda. Dengan nama yang unik, Ternakopi berhasil menarik perhatian sejak awal kemunculannya. Produk andalan mereka seperti Es Kopi Susu Ternak dan Es Ternak Regal sempat viral di media sosial karena rasa yang khas dan harga yang terjangkau.
Namun, tantangan persaingan di industri kopi sangat ketat. Beberapa gerai Ternakopi mengalami penurunan aktivitas, namun masih ada yang bertahan dan menjadi langganan setia pelanggan di beberapa kota besar. Strategi kolaborasi dan menu musiman menjadi daya tarik tersendiri.
3. Siap Mas: Makanan Siap Saji dengan Sentuhan Rumahan
Siap Mas adalah bisnis makanan beku (frozen food) yang menyasar konsumen rumah tangga, khususnya selama pandemi. Produk seperti ayam ungkep, sambal geprek, dan olahan lauk khas rumahan menjadi fokus utama. Kaesang memanfaatkan momentum work from home untuk memasarkan produk ini sebagai solusi makanan praktis tanpa mengorbankan rasa.
Kekuatan Siap Mas terletak pada packaging yang menarik dan kemudahan distribusi melalui e-commerce. Meski tidak seviral bisnis lainnya, Siap Mas mampu mempertahankan eksistensinya dengan target pasar yang spesifik dan loyal.
4. Mangkok Ku: Kolaborasi Rasa dan Strategi Bisnis
Mangkok Ku adalah hasil kolaborasi antara Kaesang, Chef Arnold Poernomo, dan Gibran Rakabuming. Fokus utamanya adalah rice bowl dengan cita rasa khas Indonesia, seperti rendang, ayam geprek, dan sambal matah. Kekuatan brand ini terletak pada kombinasi rasa otentik dan eksekusi visual yang sangat Instagrammable.
Mangkok Ku cepat menarik perhatian karena dikelola oleh figur publik yang sudah memiliki basis penggemar kuat. Bahkan hingga kini, Mangkok Ku masih eksis di beberapa kota besar dan memperluas jangkauan lewat cloud kitchen. Strategi pertumbuhan bisnis ini menjadi contoh sukses kolaborasi yang dikelola secara profesional.
5. Yang Ayam: Menu Fried Chicken Lokal Rasa Global
Yang Ayam merupakan bisnis ayam goreng dengan gaya lokal yang tetap menjaga standar rasa dan kualitas. Berbeda dengan fast food ayam goreng kebanyakan, Yang Ayam menyajikan menu dengan berbagai varian saus dan sambal khas nusantara. Hal ini membuat brand ini tampil beda dan dekat dengan lidah masyarakat Indonesia.
Meski brand ini tak sepopuler Sang Pisang, namun eksistensinya masih berjalan dan mendapat respons positif dari komunitas lokal. Beberapa outlet-nya masih terlihat aktif dengan ulasan yang cukup baik di berbagai platform food delivery.
6. Let’s Toast: Sajian Roti Panggang yang Menggoda
Let’s Toast adalah bisnis kuliner Kaesang yang menyajikan roti panggang dengan berbagai topping manis dan gurih. Brand ini sempat viral di kalangan pecinta street food karena paduan rasa yang kreatif dan cara penyajian yang estetik. Dari Nutella hingga keju leleh, Let’s Toast membidik pasar anak muda yang gemar camilan praktis tapi tetap menarik untuk dibagikan di media sosial.
Salah satu kekuatan dari Let’s Toast adalah fokusnya pada visual makanan dan atmosfer outlet yang Instagram-friendly. Walau tren toast kekinian mengalami pasang surut, Let’s Toast tetap punya tempat di hati penggemar loyalnya.
7. Enyong: Brand Baru yang Mengusung Cita Rasa Lokal
Enyong adalah salah satu usaha terbaru Kaesang yang mencoba membidik pasar makanan khas daerah. Dengan menjual menu khas Banyumas dan sekitarnya, Enyong membawa pendekatan berbeda dibanding brand sebelumnya yang cenderung kekinian. Ini menunjukkan bahwa Kaesang mulai mengeksplorasi segmentasi pasar yang lebih luas, termasuk pencinta kuliner tradisional.
Meskipun masih tergolong baru, Enyong menunjukkan potensi dengan konsep “lokal tapi niat.” Dapur produksi profesional, kualitas rasa yang dijaga, dan kemasan yang modern membuat Enyong cukup menjanjikan di tengah tren kembali ke makanan lokal.